Senin, 31 Mei 2010

Burung Parkit: Kandang penangkaran

Bagi yang ingin mengembangbiakan burung parkit harus memperhatikan beberapa hal agar mendapatkan hasil yang maksimal didalam penangkaran. Ukuran kadang yang dibutuhkan sebenarnya tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah sistem penangkarannya secara khusus atau secara massal.

Penangkaran secara khusus dilakukan bila peternak menginginkan corak tertentu yang dikehendaki. Maka mengumpulkan beberapa pasangan patut dihindari. Penangkaran secara khusus tidak memerlukan kandang yang besar cukup ukuran 40 x 40 x 60 untuk satu pasangan dan satu kotak pengeraman.

Untuk penangkaran secara masal memang lebih irit tempat satu kandang bisa diisi beberapa pasangan termasuk kotak pengeraman. Hanya saja penangkaran ini kita lebih sulit untuk mengamati jenis atau corak khusus burung parkit yang kita inginkan. Termasuk juga dalam hal mengontrol kesehatan burung parkit. Karena itu ukuran atau besar kandang harus memperhatikan populasi pasangan parkit yang akan ditempatkan.

Disamping menyediakan kandang untuk penangkaran, kandang untuk menampung parkit yang sudah lepas sapih juga harus disiapkan. Kandang ini juga berfungsi sebagai kandang pembesaran plus penyeleksian bakalan burung parkit.

Burung Parkit: Makanan burung parkit

Makanan pokok burung parkit adalah biji-bijian kecil seperti jewawut, millet putih,millet merah,jagung muda,beras merah dan beberapa macam biji-bijian lainnya.

Burung parkit termasuk salah satu jenis burung yang tidak terlalu rewel makannya. Bila sudah terlalu lapar makan kayu sangkarpun akan digerus untuk melampiaskan rasa laparnya.

Bila kita sudah siap untuk memelihara burung parkit baik itu untuk klangenan, bisnis ataupun penelitian maka yang harus diperhatikan adalah soal makanannya. Meskipun terbilang gampang urusan kualitas biji-bijian yang akan diberikan harus diperhatikan, agar kesehatan burung tetap terjaga sehingga akan tampak sekali pada penampilannya yang prima ditandai warna bulunya yang mengkilat, postur tubuhnya yang 'berotot' tidak kerempeng. Kaki dan paruhnya terlihat kekar.

Karena itu ada tip khusus disaat memilih pakan burung kesayangan kita tersebut:
  • Pilih warna pakan seperti millet atau jewawut yang terlihat cerah dan betul-betul berisi. Itu pertanda bahwa pakan tersebut masih fresh. Ada kalanya di pedagang pakan yang menjual stok pakan lama. Mungkin sepi kali ya. Sehingga bila tidak teiti kita mendapat pakan biji-bijian tersebut kurang berkualitas yaitu ditandai bobot biji-bijian tersebut ringan alias banyak kopong (kurang berisi).
  • Bila memilih pakan kiloan dari pedagang langsung ada baiknya pakan tersebut kita seleksi dengan cara direndam air sebentar sehingga biji-bijian yang kosong mengapung diatas sehingga bisa kita saring dan buang. Biji-bijian yang baik akan tenggelam. Setelah perendaman segera kita saring dan jemur dengan panas matahari dengan tujuan agar pakan tersebut dalam keadaan kering dalam penyimpanan untuk menghindari jamur. Perlu diingat bahwa pakan yang berjamur sangat berbahaya bagi kesehatan burung parkit.
  • Cara lain yaitu setelah kita rendam/cuci biji-bijian tersebut kita sangrai (digoreng tanpa minyak) sambil kita tambahkan sedikit garam mineral/dapur ataupun vitamin (supplemen tambahan).
  • Kalau kita memilih pakan yang sudah jadi/bentuk kemasan tinggal kita berikan secara langsung.
Makanan tambahan berupa sayuran seperti tauge atau jagung muda sangat disukai parkit. Makanan tersebut bisa kita berikan seminggu sekali untuk mengimbangi kecukupan gizi si centil warna-warni.

Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu pemberian grid atau batu mineral yang bisa diambil dari kulit sotong ataupun tumbukan batu bata merah. Tujuan pemberian grid ini agar memberi kebutuhan mineral untuk si parkit sekaligus membantu proses pencernaannya. Dalam istilah perburungan ngasin/asinan.

Minggu, 30 Mei 2010

Burung Parkit: Cara membedakan jenis kelamin parkit

Satu cara penunjang keberhasilan budidaya burung parkit adalah ketelitian didalam membedakan jenis kelamin burung parkit (sexing). Kebiasaan saling loloh atau saling bertukar makanan yang mirip percumbuan juga dilakukan parkit sesama jenis berkelamin jantan.

Jadi jangan dijadikan acuhan kalau ada sepasang burung parkit yang 'kelihatan mesra' dipastikan sepasang kekasih. Nah disinilah perlu pengetahuan atau teknik membedakan jenis kelamin burung parkit secara sederhana.

Burung parkit jantan mempunyai ciri yang sangat jelas pada tonjolan hidungnya yang berwarna biru. Sedangkan sang betina cenderung berwarna putih semu. Yang jadi masalah adalah kalau burung parkit tersebut masih tergolong sangat muda atau masih anakan, kadang warna biru pada hidung tidak begitu jelas. Tanda kebiruan pada hidung parkit jantan terlihat jelas pada parkit dewasa. (lihat gambar parkit diatas: tampak jelas warna biru pada bagian hidungnya, lalu bandingkan dengan gambar warna hidung parkit di bawahnya)

Burung Parkit: Bisnis burung parkit

Pesona burung parkit memang memukau berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sekedar hobby, klangenan maupun sebagai ladang bisnis. Tak terkecuali mantan Presiden RI ke 2, almarhum Soeharto ternyata juga mempunyai ketertarikan dengan burung yang kaya warna ini. Konon semasa hidupnya beliau pernah memelihara atau beternak parkit untuk menambah penghasilan keluarga.

Waktu itu Soeharto masih tinggal di Solo dan menjadi seorang komandan. Disela kesibukannya itu beliau berhasil mengembangbiakan burung parkit dan hasil ternakannya ia jual. Untuk menunjang keberhasilan dalam mengembangbiakan burung-burung tersebut, lelaki itu tak segan-segan melakukan inovasi. Misalnya, soal pakan ternak ia memberikan alternatif lain, ngirit biaya pengeluaran.

“Karena jawawut (pakan utama parkit) mahal, makannya saya ganti beras merah. Hasilnya cukup bagus, ” ungkapnya sambil tersenyum, mengenang masa lalu. Lalu berapa sih keuntungannya dari hasil mengembangbiakan burung parkit tersebut? Untuk soal itu, Soeharto tidak ikut campur. Masalah itu, ditangani sang istri, Ibu Tien (demikian kutipan dari http://bechipersda. blogspot. com)

Nah omong-omong soal bisnis burung parkit maka tak lepas semua itu dari demand pasar. Di beberapa pasar burung dekat tempat tinggal saya yaitu di daerah Pasar Turi, Pasar Kupang ataupun Pasar Bratang sangat minim sekali pasokan burung parkit yang berkualitas. satu kandang hanya beberapa ekor burung parkit, itupun kurang banyak pilihan baik dari sisi warna dan kesehatan burung yang kurang prima.

Jadi sewaktu saya membeli di pedagang tersebut butuh waktu agak lama untuk mengamati kira-kira bakalan burung mana yang bagus untuk saya jinakkan. Karena dari beberapa diantaranya ada yang sakit-sakitan dan warna bulunya yang kusam seperti kurang terawat. Ketika saya tanya pada pedagangnya kenapa pilihan barang mereka terbatas, mereka menjawab karena kurang pasokan.

Jadi kalau merunut dari kesediaan pasokan sepertinya prospek bisnis burung parkit masih terbuka. So peluang bisnis pengembangbiakan burung parkit cukup cerah. Mau berbisnis burung parkit?

Burung Parkit: Cara jinakkan burung parkit

Nah yang ini cara baru lagi untuk jinakkan burung parkit si paruh bengkok selain trik sebelumnya. Kayaknya makin pintar aja ya..hee...hee... Maklum sikuper yang senang dengan hal-hal baru.

Ok deh langsung nonjok pointnya. Berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk tahap awal penjinakkan burung parkit:
  • Seperti biasa sebelum kita masukkan sangkar setelah membeli dari pedagang burung, parkit perlu kita mandikan terlebih dahulu. Tujuan pemandian adalah agar burung bisa kelihatan fresh dan lebih tenang serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
  • Sambil menunggu burung mengeringkan tubuhnya di dalam sangkar, kita duduk dekat sangkar tersebut sambil panggil namanya (wajib diberikan agar terbiasa dengan kode-kode khusus nantinya kalau kita latih)
  • Sesekali coba tangan kita masukkan ke dalam sangkar sambil menyuapi makanan berupa biji milet atau jewawut kepada sang parkit. Jangan lupa sambil sebut namanya.
  • Bila reaksinya masih ketakutan dengan cara menjauhi tangan kita sebaiknya kita hentikan dulu untuk kita coba esok harinya.
  • Program diet perlu dilakukan untuk memancing nafsu makannya mampu mengalahkan rasa takut si parkit tersebut dengan cara memberi makan sedikit saja dan minum secukupnya.
  • Setelah itu keesokan hari dicoba lagi cara diatas hingga si burung parkit benar-benar mau mengambil makanan langsung dari tangan kita.
  • Begitu ada tanda-tanda respon yang baik maka kita coba dengan mengiming-imingi makanan di mulut pintu sangkar. Apabila burung tersebut mau mengejar itu berarti tanda awal yang bagus. Jangan lupa panggil namanya.
  • Kalau sudah tenang perangainya tidak celingak-celinguk ingin kabur berarti burung tersebut sudah mulai jinak.
Yang perlu diperhatikan disaat kita menjinakkan burung parkit adalah perlakuan yang lembut atau tidak kasar. Memang butuh ketelatenan untuk itu. Umumnya dua hari burung sudah mulai jinak.

Kalau burung masih kelihatan gugup bila kita dekati maka perlu kita mandikan agar fresh dan lebih tenang. Untuk beberapa burung memiliki tingkat agresifitas berbeda. Kalau pengalaman pertama saya sepertinya mulus dalam satu hari bisa membuat burung menjadi jinak. Namun ketika mencoba burung baru dilain waktu butuh waktu hingga 3-4 hari agar bisa jinak.

Yang perlu diingat bahwa tidak serta merta burung yang sudah jinak akan 'patuh' kepada kita terus. Perlu waktu yang cukup antara kita dan si-dia ada saling pengertian satu sama lainnya. Kayak pacar gitu...

Senin, 17 Mei 2010

Burung Parkit: Trik Menjinakan Burung Parkit

Suatu ketika saya mencoba mengkais informasi bagaimana cara menjinakkan burung parkit. Berbekal beberapa potong informasi trik menjinakan burung secara umum akhirnya sayapun mencoba membeli beberapa ekor burung parkit.

Sekilas burung parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tetapi begitu kita pegang, terutama burung yang sangat jarang berada dekat dengan manusia, maka tak jarang berontak bahkan menggigit. Itu adalah reaksi wajar dan alami. Namun setelah kita mengetahui trik-trik menjinakkannya maka hal itu akan berbalik kondisinya. Si cantik paruh bengkok akan bersahabat dengan kita.

Yang perlu kita ketahui sebelumnya bahwa burung parkit tetaplah mempunyai naluri alaminya. Nah itulah yang harus kita fahami agar bisa memberlakukan burung parkit sebagaimana mestinya dan tidak semua burung mempunyai karakter yang sama sehingga kita harus jeli menentukan pilihan terlebih bila kita membeli di pasar burung secara acak.

kebetulan saya membeli di pedagang burung dekat rumah. Di kandang yang terdapat puluhan parkit dengan warna beragam serta jenis kelamin tidak dipisah antara jantan dan betina menjadi tantangan tersendiri. Nah supaya to the point berikut langkah-langkah mulai memilih dan cara menjinakkan burung parkit sebelum dilatih dengan beberapa ketrampilan tertentu :

TIPS MEMILIH BURUNG PARKIT
  • Tentukan warna burung parkit kesukaan kita.
  • Pilih kondisi burung yang sehat.
  • Tekstur bulu burung yang mempunyai ciri mudah dijinakkan mempunyai tektur yang lembut. Burung yang bulunya bertekstur kasar biasanya memiliki perangai agak liar.
  • Pilih usianya yang agak muda, jangan terlalu tua. Ciri-ciri parkit yang tua bisa dilihat dari tekstur atau sisik kaki yang terlihat sangat kasar dan gelap. Demikian juga paruhnya yang mulai terkikis (geripis) dan sangat gelap. Ciri parkit yang masih muda sisik kakinya lebih halus dan segar. Demikian dengan warna paruhnya lebih cerah.
  • Jika kita memilih yang masih anakan. Bisa jadi point bagus.
  • Jenis kelamin jantan biasanya lebih mudah dijinakkan/dilatih.
TIPS MENJINAKKAN BURUNG PARKIT
  • Setelah membeli burung dari pedagang burung ataupun petshop burung segera dimandikan dengan menggunakan tangan. Usapkan air dengan perlahan dan penuh kasih sayang. Jangan perlakukan dengan kasar.
  • Apabila sudah basah kuyub usap pelan-pelan tubuh burung parkit dengan sentuhan lembut. kemudian coba taruh di jari telunjuk kita agar bertengger.
  • Pada kasus tertentu ada burung yang langsung bertengger tenang sambil menata/menyulam bulu-bulunya agar rapi dan cepat kering. Namun ada juga yang masih celingak-celinguk/bingung dan ingin pergi atau kabur dari tenggeran jari telunjuk kita. Untuk karakter burung yang seperti itu sebaiknya segera dimasukkan kandang terlebih dahulu dan diulangi lagi untuk esok harinya.
  • Untuk burung parkit yang sudah bisa tenang di atas tenggeran jari telunjuk bisa kita coba tawari makanan kesukaannya berupa milet putih/merah, biskuit, jewawut, tauge ataupun yang lainnya. Bila ia merespon pertanda burung itu sudah mulai jinak. tetapi bila belum jangan putus asa. biarkan beberapa saat agar tenang di atas tenggeran jari telunjuk. setelah itu masukkan kandang.
  • Pada masa penjinakkan untuk burung-burung yang belum mau mengambil makanan dari tangan kita, kandangnya cukup kita beri air minum saja tanpa makanan. Dengan tujuan supaya rasa lapar si burung memberi keberanian untuk mengambil makanan dari tangan kita langsung. Biasanya butuh waktu 1 hari setelah sedikit puasa burung parkit mulai 'terpaksa' mau mengambil makanan/biji milet langsung dari tangan kita.
  • Sewaktu masih menjalani masa penjinakan burung harus makan dari tangan kita langsung sehingga ia akan menyesuaikan atau beradaptasi dengan kita secara cepat.
  • Sebelum burung betul-betul jinak maka jangan diberi makan langsung dari tangan tanpa dalam kondisi basah/dimandikan hingga basah kuyub. Tujuan agar burung tidak kabur atau terbang.
  • Bila dalam kondisi basah biasanya ia akan tenang dan sibuk mengurusi bulu-bulunya yang acak-acakan karena air. Di saat itu momen pas untuk melatih agar ia mau makan pemberian dari tangan kita langsung.
  • Bila sudah mau makan langsung dalam kondisi basah biarkan hingga kering sambil kita suapi makanan kesukaannya.
  • Sesekali perintahkan burung agar berpindah tenggeran dari jari telunjuk kita yang satu ketelunjuk kita yang lainnya. bila ia mau melakukan beri suapan hadiah untuknya. begitu seterusnya. Dan jangan lupa setiap kali memberi suapan sebut namanya agar terbiasa dengan perintah itu.
  • Lakukan berulang-ulang hingga si burung parkit betul-betul jinak.
Tanda-tanda parkit yang sudah mulai jinak dan siap dilatih
  • Mau bertengger tenang di atas jari telunjuk atau tangan kita.
  • Mau makan langsung biji-bijian dari pemberian tangan kita.
  • Tidak gelisah dan ingin kabur.
  • merespon setiap panggilan namanya disebut....
Nah itulah sedikit trik menjinakan burung parkit. Bisa jadi trik yang saya lakukan akan berbeda dengan para pakar burung parkit lainnya. Untuk itu bagi yang berkelimpahan ilmunya mohon kesediaan berbagi dengan penulis. Untuk pakar trik melatih burung di jakarta ada nama pak Rudi Pelung.

Yang jelas burung parkit sebagai miniatur saudaranya yang lainnya seperti kakak tua, nuri, betet yang mempunyai ukuran tubuh jauh lebih besar namun tidak kalah jinak dan pintarnya . Mudah-mudahan juga suatu saat akan ada kontes kecerdasan burung kaya warna ini.

Dan lebih penting lagi agar kita turut melestarikan burung mungil yang cantik ini supaya tidak punah seiring habitat alamnya yang sudah banyak di ambil alih oleh bangsa manusia sendiri.